Ekonomi Koperasi # - Peran Koperasi dalam berbagai bentuk dan struktur pasar meliputi Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar Monopolistik, dan Pasar Oligopoli
EKONOMI
KOPERASI #
- LOLA CRISTIYANTI MARBUN-
2EB17
24216089
A.
Peranan Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai
struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan
setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai
berikut:
·
Perusahaan adalah
pengambil harga
·
Produk yang
dihasilkan sejenis (homogen)
·
Perusahaan bebas
untuk masuk dan keluar
·
Pembeli memiliki
pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
·
Terdapat banyak perusahaan
di pasar
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan /
ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek,
menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna,
harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran
(supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila
koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing
sempurna, maka koperasi hanya dapat
mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”.
Menurut konsep koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”.
Menurut konsep koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
B. Peranan Koperasi Dalam Pasar
Monopolistik
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada
di antara dua jenis pasar yang ekstrim yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat monopoli dan persaingan sempurna. Pasar monopolistik dapat
didefinisikan sebagai pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda.
Ciri – Ciri Pasar Monopolistik :
·
Adanya penjual yang
banyak
·
Produk yang dihasilkan beragam (heterogen)
·
Persaingan promosi
penjualan sangat aktif
·
Keluar masuk
industri relative mudah
·
Perusahaan mempunyai
sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Kekuasaan mempengaruhi harga ini diakibatkan dari sifat
barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda. Perbedaan ini membuat pembeli
bersifat memilih,yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan
kurang menyukai barang dari perusahaan lainnya. Maka apabila
perusahaan menaikkan harga maka ia tetap dapat menarik pembeli dan jika
menurunkan harga tidak mudah untuk menjual semua produk yang dihasilkan. Banyak
konsumen masih membeli barang yang dihasilkan perusahaan walaupun harganya
relative mahal.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan
keuntungannya dalam struktur pasar monopolistik, maka secara teoritis, koperasi
harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh
pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit
banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
C. Peranan Koperasi dalam Pasar Oligopoli
Oligopoli berasal dari kata olio yang berarti
beberapa, dan kata poli yang berarti penjual. Secara sederhana Oligopoli adalah
pasar yang terdiri dari beberapa penjual.
Dalam ilmu ekonomi, Pasar oligopoli didefinisikan
sebagai suatu bentuk pasar yang terdiri dari beberapa produsen atau penjual
yang menguasai penawaran. Biasanya terdiri dari 2 sampai 10 penjual.
Penguasaan penawaran dalam pasar oligopoli dapat dilakukan secara independen
atau sendiri-sendiri ataupun secara diam-diam bekerja sama.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli :
·
Perusahaan
menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam.
·
Promosi melalui
iklan secara terus-menerus.
·
Hanya terdapat
sedikit penjual, biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh yang menjual produk
substitusi.
·
Pada pasar
oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit
memasukinya.
·
Keputusan harga
yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang
lain. kekuatan harga tergantung pada cara harga itu ditentukan. Jika harga
bukan merupakan kesepakatan, maka kekuatan harga menjadi lemah. Ketika suatu
perusahaan menurunkan harga, maka peusahaan lain akan cenderung melakukan
penurunan harga pula. Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara
perusaaan yang ada dalam pasar oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat,
tidak mudah untuk diturunkan oleh suatu perusahaan.
Untuk mencegah
persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah menetapkan
aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang
mencolok.
Peran koperasi di
didalam pasar oligopoli adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk
terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang
tinggi). Koperasi dapat berperan
sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan
diperoleh dari laba penjualan.
D. Peranan
Koperasi dalam Pasar Monopoli
Pasar
monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu
dan polein,menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu
harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis" atau sebagai penentu harga (price-maker).
Ciri - ciri pasar monopoli adalah:
• Hanya terdapat satu penjual atau produsen.
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli.
• Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
• Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat.
• Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
• Hanya terdapat satu penjual atau produsen.
• Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli.
• Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
• Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat.
• Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Perusahaan
penjual atau yang menghasilkan produk hanya satu.
Tidak ada produk substitusinya.
Tidak ada produk substitusinya.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak
sulit bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang,
baik dalam cakupan lokal, regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis
di masa yang akan datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi
harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang
bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
Kekuatan dan Kelemahan
Koperasi dalam Sistem Pasar
Sebagai bagian dari sistem pasar secara
keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang
bukan koperasi. Untuk memenangkan persaingan, bagaimanapun koperasi harus
mempunyai kemampuan bersaing di pasar. Berbagai strategi dan kebijaksanaan yang
biasa dilakukan oleh banyak perusahaan
nonkoperasi harus digunakan oleh koperasi agar mampu meraih target pasar yang
dikehendaki. Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki,
mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada
dalam tubuh koperasi.
Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para
anggota, koperasi sangat mungkin
memanfaatkan kekuatannya terutama yang berhubungan dengan economies of
scale, bargaining position dipasar sebagai akibat
bersatunya para produsen dalam koperasi, kemempuan dalam menghadapi
ketidakpastian , pemanfaatan inter-linkage market dan transaction
cost sebagai akibat self control dan self
management. Economises of scale dapat diperoleh melalui
pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan biaya
rata-rata karena akan memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya akan
semakin murah. Bargaining position dipasar diperoleh
melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya
para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam
mengatur harga jual. Itu berarti koperasi
mempunyai kekuatan dalam penawaran produknya. Kemampuan menghadapi
ketidakpastian di masa yang akan datang terutama karena dalam koperasi
terdapat internal market disamping external market.
Adanya internal market memungkinkan risiko yang ditimbulkan
sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah mungkin. Sedangkan bila
terdapat risiko sebagai akibat koperasi bergerak di external market,
risiko itu akan ditanggung bersama-sama anggota. Jadi pada akhirnya biaya
risiko per anggota akan menjadi murah. Adanya inter-lingkagemarket pada
koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki intitusi koperasi karena
dasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkan pada profit
motive melainkan non-profit motive. Keadaan tersebut dapat
menurunkan biaya transaksi. Biaya transaksi disini diartikan sebagai biaya yang
dikeluarkan di luar biaya produksi. Rendahnya biaya transaksi pada koperasi
disamping karena adanya social control dan management
control, juga karena adanya kemampuan untuk menghadapi resiko
ketidakpastian, pembelian dalam jumlah banyak dan inter-linkage market.
Kendatipun banyak kekuatan yang sebenarnya dapat
dimanfaatkan oleh koperasi, tetapi sisi lain yang masih memprihatinkan adalah
rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi sebagai akibat ketidakmampuan koperasi
dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
Bila dikaji secara teoritis, banyak kelemahan
koperasi yang timbul dari sifat dasarnya. Dalam prinsip-prinsip koperasi yang
dikemukakan terdahulu terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan pada
koperasi. Pemupukan modal memang bisa dilakukan melalui partisipasi kontribusi
keuangan. Tetapi cara tersebut sulitr dilakukan mengingat kelemahan dari
beberapa prinsip koperasi yang ada. Kelemahan
Prinsip tersebut:
1. Prinsip
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur permodalan
dalam jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani
kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya,
modal yang tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
2. Prinsip kontrol secara demokratis, menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah
banyak akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi nonkoperasiyang
ketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik modal terbesar adalah yang memiliki kontrol terbesar dalam perusahaan.
3. Prinsip
pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi pemilik
modal memasuki koperasi.
4. Prinsip
bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabubg
pada koperasi.
Kelemahan struktural permodalan pada koperasi
menunjukan bahwa koperasi tidak akan cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan
modal cukup besar dan stabil.
Kelemahan-kelemahan koperasi tersebut sedapat
mungkin dikurangi agar koperasi paling tidak dapat tetap eksis dalam
persaingan. Tetapi untuk membangun koperasi, sebenarnya tidak seluruhnya
menjadi beban sektor koperasi, tetapi dibutuhkan berbagai sektor yang terkait
dengan pertumbuhan koperasi.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar